Rabu, 30 November 2011

Harga Tiket PERSIJA Alami Kenaikan

Sebanyak 27 ribu lembar tiket akan di cetak dan dialokasikan manajemen Persija Jakarta, saat timnya menghadapi Deltras Sidorjo pada laga pembuka Indonesia Super League (ISL), Kamis (1/12). Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, jakarta. Rinciannya, 20 ribu tiket untuk kelas II, kelas I 5 ribu tiket dan VIP Barat dan VVIP 2 ribu tiket. Kisaran harga di mulai dari harga termurah Rp30 ribu dan tiket kelas II dan Rp300 ribu bagi penonton yang menempati kursi VVIP. Pada musim lalu, harga tiket pertandingan yang termurah tim berjuluk Macan Kemayoran dimulai dari Rp15 ribu. "Kenaikan harga tiket tersebut sudah diproyeksikan sejak awal. Tapi, khusus The Jakmania-sebutan suporter Persija- sudah mengetahuinya. Naiknya itu sekitar 20 persen dari harga tiket pada musim lalu," ujar Viola Kurniawati, juru bicara Persija kepada Bola.net. Keputusan menaikkan harga tiket bukanlah tanpa alasan. Proses kemandirian klub-klub peserta ISL yang tidak boleh lagi menggunakan dana APBD jadi alasan utama. Artinya, manajemen Persija harus pintar-pintar mencari dana, demi keberlangsungan tim mengikuti kompetisi semusim penuh. Selain itu, tentunya tetap mencari sponsor utama untuk menghidupi tim. Sebelumnya, masih menurut Viola, sekitar 42 ribu lembar tiket sudah dialokasikan dalam turnamen Trofeo Persija yang melibatkan Sriwijaya FC dan PSMS Medan, Minggu (27/11) lalu. Yang menarik, ketika itu delapan tribun tersebut dinamai para punggawa Persija. Mulai dari sang ikon Bambang Pamungkas, Ismed Sofyan hingga tribun Persija. Alokasi Tiket Persija vs Deltras: -Kelas II (20 ribu lembar) Rp30.000 -Kelas I (5 ribu lembar) Rp50.000 -VIP Barat dan VVIP (2 ribu lembar) Rp 150.000 dan Rp300.000 Sumber : www.bolaindo.com Selengkapnya...

Senin, 28 November 2011

Bepe: Tak Diakui PSSI, Persija Tetap Solid

Kesuksesan Persija Jakarta milik Ferry Paulus merebut gelar juara trofeo HUT Persija diakui kapten tim, Bambang Pamungkas tak lepas dari motivasi pemain ingin membuktikan kualitas tim meski tidak diakui PSSI. Menurut pemain yang akrab disebut Bepe tersebut, skuad Macan Kemayoran ingin menunjukan kebenaran di tengah dualisme di tubuh Persija tersebut. "Walaupun Persija tidak diakui PSSI, tapi saya yakin pemain-pemainnya masih solid. Mereka tetap berada di Persija. Saya yakin mereka tahu siapa Persija yang sebenarnya," ujar Bambang usai pertandingan melawan Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu, 27 November 2011. Dalam perebutan juara trofeo memperingati HUT Persija tersebut, dua klub ISL, Sriwijaya FC, dan PSMS Medan di undang Persija sebagai kontestan yang saling bertemu pada pertandingan 45 menit. Persija selaku tuan rumah akhirnya menjadi juara setelah menang atas dua lawannya, lewat drama adu penalti. Pada pertandingan pertama melawan PSMS Medan, Bambang Pamungkas yang bermain imbang dengan skor satu sama akhirnya memenangkan laga lewat adu penalti. Persija akhirnya memastikan juara setelah di pertandingan keduanya melawan Sriwijaya FC bermain imbang tanpa gol. Pertandingan ini pun harus diakhiri dengan adu penalti. Penjaga gawang muda Persija, Andrytani Adhyaksa menjadi pahlawan kemenangan Persija atas Sriwijaya FC setelah sukses menahan eksekusi penalti yang dilakukan Rahmad Rivai. Pelatih Persija, Iwan Setiawan mengatakan, kemenangan tersebut merupakan jawaban atas keraguan suporter yang sebelumnya mempertanyakan kualitas tim lantaran terganggu kisruh dualisme di tubuh Persija. "Kami Persija mengalami banyak masalah sebelum laga ini. Terutama soal dualisme kepemilikan. Tapi itu kemudian malah membuat kami semakin kompak. Kami yang merasa terdzolimi menjadikan itu sebagai cambuk buat kami. Meski keadaan seperti ini, tapi saya yakin semua pemain kalau bermain dengan hati pasti akan menghasilkan yang terbaik," ujar Iwan. Sumber : www.bolaindo.com Selengkapnya...

Minggu, 27 November 2011

Persija Sempurnakan HUT ke-83 Dengan Gelar Juara


Sebuah pesta sempurna berhasil diraih Persija Jakarta pada perayaan ulang tahun ke-83. Dalam sebuah turnamen segitiga yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, tim berjuluk Macan Kemayoran ini berhasil keluar sebagai juara setelah menang atas PSMS dan Sriwijaya FC. Dua kemenangan itu diraih melalui drama adu penalti.

Pada laga pertama, Persija Jakarta menundukkan PSMS Medan lewat adu penalti dengan skor 5-4 pada laga pertama turnamen segitiga dalam rangka HUT ke-83 Persija, bertajuk Trofi Persija, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, (27/11). Adu penalti dihelat setelah kedua tim hanya bisa bermain imbang 1-1 sepanjang 45 menit.

Persija unggul terlebih dulu melalui gol Bambang Pamungkas pada awal babak pertama. Berawal dari umpan silang Ramdani Lestaluhu, striker yang akrab disapa Bepe ini melepaskan tendangan voli yang tidak bisa dihentikan kiper PSMS, Markus Haris Maulana.

Akan tetapi, PSMS berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-26 melalui Osas Saha. Setelah lolos jebakan offside, pemain asal Nigeria tersebut dengan tenang melepas tendangan yang guna menaklukkan kiper Galih Sudaryono.

Kedudukan imbang 1-1 bertahan hingga 45 menit pertandingan, dan tendangan adu penalti dihelat untuk menentukan siapa pemenangnya.

Satu penendang Persija, Ramdani Lestaluhu, gagal melakukan eksekusi dengan baik. Sedangkan Rahmad dan Wawan Widiantoro gagal menajalankan tugasnya di kubu PSMS. Kegagalan Wawan sekaligus memberikan tiga poin pertama kepada Macan Kemayoran.

Di laga kedua, giliran Sriwijaya FC yang menaklukkan PSMS. Tak tanggung-tanggung, Laskar WongKito mampu unggul dengan skor telak 3-0 selama 45 menit. Gol keunggulan SFC dilesakkan Risky Novriansyah pada menit ke-10 dan 44. Sementarasatu gol lain dihasilka kapten tim, Ponaryo Astaman leat eksekusi penalti pada menit ke-27.

Pada pertandingan terakhir, Persija dan Sriwijaya harus saling duel demi menentukan juara di turnamen ini. Tak pelak, pertandingan sengit pun tersaji sejak awal laga.

Kedua kubu saling jual beli serangan sejak awal. Namun sepanjang 45 menit tak ada satupun peluang yang mampu dikonversi menjadi gol oleh kedua kubu. Alhasil, laga harus diselesaikan melalui drama adu penalti.

Pada adu penalti ini, Persija tampil lebih perkasa. Lima eksekutor mereka berhasil menjalankan tugas dengan baik. Sementara di kubu Sriwijaya FC, penendang keempat, Rahmat Rivai mengalami kegagalan setelah eksekusinya berhasil dimentahkan kiper Andritany. Persija menjadi juara melalui kemenangan 5-3 dalam drama adu penalti.




Sumber : www.bolaindo.com
Selengkapnya...

  © Blogger template Brooklyn by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP