Selasa, 28 Februari 2012

Keputusan Iwan Setiawan Sudah Final

Pelatih Iwan Setiawan mengaku memang diminta Persija Jakarta untuk tetap menjadi arsitek tim berjuluk “Macan Kemayoran” itu pasca-mengundurkan diri, pada Minggu (26/2/2012). Namun, Iwan yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Teknik PT Persija Jakarta itu menegaskan, keputusannya tersebut sudah final. Iwan menyatakan mundur sebagai pelatih Persija karena menilai masih ada ketidakjujuran dalam sepak bola Indonesia. Keinginan itu diungkapkannya usai Bambang Pamungkas dan kawan-kawan ditahan imbang tanpa gol oleh Persisam Samarinda dalam lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL) di Stadion Utama GBK, Minggu (26/2/2012) Dalam laga tersebut, Iwan secara khusus menyoroti kinerja wasit Jumaidi yang dinilainya berlaku tidak sportif dan tidak jujur saat memimpin pertandingan. Iwan mengaku sempat menemui wasit Jumadi untuk memintanya jujur dalam memimpin pertandingan tersebut usai turun minum. “Saya hanya orang kecil yang ingin memperbaiki kejujuran di sepak bola. Saya ingin menunjukan protes ketidakjujuran sepak bola di Indonesia,” ujar Iwan saat dihubungi di Jakarta, Senin (27/2/2012). “Mengenai pertandingan tadi malam yang dipimpin wasit Jumadi. mudah-mudahan bisa jadi perhatian wajah sepak bola kita, dalam hal ini ISL untuk bisa memperbaiki lagi kejujuran yang belum ada,” imbuhnya. “Jadi, keputusan saya itu sudah final, dengan catatan, jika sepak bola masih seperti ini, saya tidak akan kembali untuk menjabat sebagai pelatih kepala. Dan karena saat ini juga masih ada jabatan lain di Persija, yaitu Direktur Teknik di PT Persija,” katanya lagi. Iwan mengakui, sejumlah manajemen dan pemain Persija memang memintanya bertahan. Akan tetapi, jika ISL, khususnya kepemimpinan wasit masih menunjukan sikap tidak sportif, ia menilai harapan tersebut sulit untuk terlaksana. “Itu memang bisa saja terjadi, tapi saya minta garansi bahwa paling tidak untuk perjalanan Persija ke depan kami lebih diperlakukan adil, terutama dalam hal kepemimpinan wasit. Karena banyak kekecewaan ini, bagaimana kita kalah lawan sriwijaya, yang meskinya tidak dapat kartu merah tetapi dapat kartu merah,” tuturnya. Sumber : www.bolaindo.com Selengkapnya...

Minggu, 26 Februari 2012

Persija Jakarta & Persisam Samarinda Berbagi Angka

Persija Jakarta tidak berhasil mendapatkan poin maksimal di hadapan pendukungnya setelah harus puas bermain imbang tanpa gol melawan Persisam Samarinda di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta dalam lanjutan Superliga Indonesia 2011/12, Minggu (26/2). Hasil imbang ini tidak mempengaruhi posisi Persija di klasemen sementara. Persija tetap berada di peringkat ke tujuh dengan koleksi nilai 19 dari 12 pertandingan yang telah di jalani. Sedangkan Persisam naik satu tangga ke posisi sembilan usai mengumpulkan poin 17 dari 13 laga yang telah dilalui. Raihan angka Persisam sama dengan Gresik United, namun tim Elang Borneo unggul selisih gol. Persija dan Persisam mempergakan permainan terbuka di pertandingan ini. Kedua tim berupaya melakukan serangan cepat silih berganti untuk membuka keunggulan dari lawannya masing-masing. Namun ancaman berarti baru muncul setelah laga berjalan setengah jam. Pada menit ke-34, Pedro Javier berhasil melewati M Roby, dan melepaskan tendangan keras. Tapi kiper Agung Prasetyo masih mampu memblok bola. Ancaman Persija dibalas Persisam. Pada menit menit ke-40, Eka Ramdani melepaskan tendangan menyusur tanah, tapi bola berhasil diamankan penjaga gawang Andritany Ardhiyasa. Menjelang babak pertama berakhir, Agung kembali berhasil mencegah gawangnya dari kebobolan setelah ia menggagalkan upaya Robertino Pugliara, sehingga skor imbang tanpa gol bertahan di babak pertama. Persija memperagakan permainan lebih baik di babak kedua, sehingga menyulitkan Persisam untuk bermain menyerang. Permainan agresif tim Macan Kemayoran beberapa kali mengancam pertahanan tim tamu. Tuan rumah mendapatkan peluang di menit ke-59. Sepak pojok Ismed Sofyan disambut tandukan Fabiano Beltrame, tapi bola dapat ditepis Agung. Fabiano sebetulnya bisa membobol gawang Persisam selang tiga menit kemudian. Namun wasit menganulir gol itu, karena Fabiano dianggap berada dalam posisi off-side. Persisam mencoba merespon permainan agresif Persisam. Striker Yongki Aribowo mendapatkan peluang di menit ke-66. Namun tendangannya masih belum terarah. Persija kembali mendapatkan peluang pada menit ke-81. Menerima umpan terobosan, Bambang Pamungkas melepaskan tendangan keras, tapi kaki Agung masih mampu menjangkau bola, sehingga hanya menghasilkan sepak pojok. Agung kembali menyelamatkan gawang Persisam pada menit ke-84. Tandukan Fabiano berhasil ditepis kiper Persisam itu. Hingga pertandingan usai, skor imbang tanpa gol tidak mengalami perubahan. Sumber : www.goal.com Selengkapnya...

Jumat, 24 Februari 2012

Persija Terus Benahi Lini Belakang

Jelang laga kandang menjamu Persisam Samarinda di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Minggu 25 Februari 2012, skuad Macan Kemayoran terus digenjot memperkuat barisan pertahanan. Bermain di kandang sendiri, Persija tak mau membuang kesempatan untuk mengoleksi tiga poin kemenangan dalam laga nanti. Meski dikenal cukup solid, namun dalam latihan sore tadi, Kamis 23 Februari 2012, pelatih Iwan Setiawan kembali memfokuskan skuadnya untuk sigap mengantisipasi serangan lawan. Salah satu porsi yang diberikan kepada Ismed Sofyan Cs adalah latihan mengantisipasi serangan balik cepat yang kerap dilakukan Persisam, dengan Christian Gonzales-nya. “Ini sebetulnya saya sebut metode defending, and attacking tactic. Dimana kami berlatih bagaimana mengembangkan pola penyerangan, sekaligus mengantisipasi serangan musuh. Jadi mempertajam barisan depan sekaligus memperkuat barisan belakang,” jelas Iwan usai memimpin latihan. Iwan mengatakan, selain untuk memperkuat barisan belakang dari gempuran serangan balik, latihan sore tadi juga dimaksudkan untuk menyeleksi para pemain yang akan diturunkan dalam laga nanti. Menurut Iwan, bongkar pasang beberapa pemain berdasarkan kesiapan mereka rutin dilakukan Persija jelang pertandingan. “Pemain paling siap tentu yang akan diturunkan. Dalam beberapa posisi, kemampuan anak-anak saya nilai merata. Misalnya penjaga gawang. Antara Andritany dan Galih, semuanya dalam kondisi di puncak permainan. Kami harus berdiskusi panjang untuk menentukan siapa yang turun,” papar Iwan. Menjamu Persisam, Iwan mengaku optimis dapat meraih poin penuh di kandang sendiri. Iwan mengaku, dalam latihan sore tadi anak asuhnya menunjukan progres yang positif jelang laga nanti. Apalagi bermain di Jakarta, para punggawa Macan Kemayoran dipastikan bakal tampil beringas di depan ribuan suporter fanatiknya. Sumber : www.bolaindo.com Selengkapnya...

Kamis, 23 Februari 2012

Iwan Setiawan Redam Emosi dengan Baju Koko

Beragam gaya berbusana yang ditampilkan pelatih-pelatih klub peserta Liga Super Indonesia (ISL) saat mendampingi timnya bertanding. Pilihan busana dan aksesoris yang digunakan bahkan telah melekat sebagai ciri khas dari masing-masing pelatih. Sebut saja, pelatih Pelita Jaya, Rahmad Darmawan, yang kerap mengenakan topi saat berada di pinggir lapangan. Mantan pelatih Timnas U-23 SEA Games 2011 itu selalu tampil sporty dan santai. Begitu juga dengan pelatih Semen Padang, Nil Maizar, yang kerap tampil perlente dengan stelan kemeja dengan lengan digulung. Nah, yang tak kalah menariknya adalah pelatih Persija, Iwan Setiawan. Mantan pelatih PSMS Medan ini kerap mengenakan baju koko saat mendampingi Macan Kemayoran bertarung di lapangan. Menurut Iwan, baju koko yang dikenakannya tidak sekadar ciri khas. Sebaliknya, baju yang kerap dikenakan dalam acara-acara berbau religius itu ternyata punya pengaruh besar terhadap kemampuannya dalam mengontrol emosi di pinggir lapangan. “Saya mulai memakai model baju koko seperti ini sejak melatih Persija. Saya bisa lebih nyaman dan percaya diri untuk mendampingi tim dengan cara berpakaian seperti ini,” kata Iwan. “Koko identik dengan sesuatu yang religius, sesuatu yang Islami. Dengan mengenakan ini, saya bisa lebih mengontrol emosi dan lainnya. Ada pembelajaran dan kontrol diri saat mengenakannya.” Iwan menjelaskan bahwa dirinya adalah pelatih yang memiliki temperamen tinggi. Dia mengaku pernah diskors lantaran tak mampu mengontrol emosinya terhadap keputusan wasit dan lainnya. “Dengan memakai baju seperti ini saya lebih bisa ikhlas menerima hasil pertandingan. Saya merasa malu sendiri jika harus terbawa emosi. Tapi uniknya, selama saya memakai baju koko saat pertandingan, Persija tidak pernah kalah,” papar Iwan. Iwan mengatakan, punya 15 potong baju koko yang dibelinya dari berbagai daerah di Indonesia. Namun, tak jarang Iwan terpaksa harus membuat sendiri model baju koko yang diinginkan karena tidak menemukan ukuran yang pas dengan badannya yang bongsor. Iwan juga mengaku tak perlu mengeluarkan banyak uang untuk melengkapi koleksi baju kokonya. Sejauh ini, Iwan hanya menghabiskan kisaran Rp 150 ribu hingga Rp 400 ribu untuk masing-masing baju koko yang dimilikinya. “Ada yang beli jadi, ada juga yang bikin sendiri. Jika beli jadi, seperti koleksinya Itang Yunasz paling-paling kisaran seratus lima puluh sampai tiga ratus ribuan,” kata Iwan. “Tapi kalau bikin sendiri biasanya lebih mahal. Saya ingin lebih menghargai semangat sepakbola dengan mencoba tampil dengan niatan suci tanpa emosi,” kata Iwan menutup perbincangan. Sumber : www.bolaindo.com Selengkapnya...

Rabu, 15 Februari 2012

Jelang Lawan Persela, Persija Puas Kondisi Lapangan

Persija Jakarta akan berhadapan dengan Persela Lamongan, 15 Februari 2012. Hari ini, tim berjuluk Macan Kemayoran itu menjajal lapangan Stadion Wilis, Madiun yang akan dipakai menjadi arena pertarungan dengan Laskar Joko Tingkir. Pelatih Persija, Iwan Setiawan mengaku cukup puas dengan kondisi lapangan. Menurutnya, secara keseluruhan, kondisi lapangan Stadion Wilis lebih baik dari Stadion Mandala Krida, Yogyakarta. “Rumputnya bagus, meskipun permukaannya tidak rata. Kami berlatih agak di luar kebiasaan. Dalam latihan tadi kami banyak memainkan game di sisi lapangan berbeda untuk lebih mengenal medan,” kata Iwan saat dihubungi VIVAbola, Selasa, 14 Februari 2012. Menurut Iwan, kondisi lapangan memang menjadi salah satu perhatian utama mereka jelang laga tandang menghadapi Persela tersebut. Sebab, pada beberapa pertandingan terakhir, Persija kerap mengalami kesulitan dalam memaksimalkan pola penyerangan jika kondisi lapangan tak sesuai harapan. “Kami memang menganggap penting persoalan lapangan ini. Kondisi rumput yang baik dengan kontur tanah yang rata tentu akan berpengaruh terhadap gaya permainan kami. Karena itu saya sendiri menitik beratkan materi latihan tadi agar anak-anak dapat mengenal baik kondisi lapangan,” ujar Iwan menjelaskan. Jelang pertandingan menghadapi Persela tersebut, Iwan Setiawan memang sempat mengaku khawatir dengan kondisi stadion Wilis, Madiun, yang bakal menjadi ajang pertempuran. Stadion ini dipilih Persela sebagai home base mereka menjamu Persija lantaran Stadion Surajaya Lamongan masih direnovasi. Stadion Wilis sendiri merupakan stadion lama dengan kapasitas 25.000 penonton. “Ada pengaruhnya jika kami bermain di lapangan yang rumputnya tidak bagus. Secara keseluruhan, kondisi tersebut akan menyulitkan kami dalam mengembangkan permainan. Taktik penyerangan yang dibangun menjadi tidak maksimal. Mudah-mudahan sih tidak ada masalah,” ujar Iwan. Selain persoalan rumput lapangan, Iwan mengatakan saat ini kondisi tim sedang dalam kepercayaan diri tinggi. Seharusnya, dengan kondisi seperti ini, Persija dapat tampil maksimal dengan membawa pulang tiga poin dari markas Persela. Apalagi, skuad inti yang bakal diturunkan juga sedang on fire. “Kondisi pemain secara keseluruhan baik. Tidak ada pemain yang absen lantaran akumulasi kartu maupun cedera. Tinggal bagaimana mereka bisa bermain maksimal dalam laga besok. Kami akan bermain dengan kekuatan penuh untuk bisa meraih target kemenangan,” ujar Iwan. Sumber : bolaindo.com Selengkapnya...

Minggu, 12 Februari 2012

Fokus latihan Fisik, persiapan akhir menghadapi Persela

Menjalani pertandingan yang bisa dibilang cukup melelahkan dimana Persija selama seminggu ini harus bermain di beberapa kota, cukup menguras fisik pemain, oleh karena itu dua hari latihan persiapan terakhir lebih di fokuskan untuk menjaga kondisi fisik pemain. Seperti yang terjadi pagi ini Sabtu 11/2 Persija menyelesaikan latihan pagi di stadion Lebak Bulus, dan Minggu 12/2 Persija kembali menggelar latihan pagi mulai pukul 07.00 ditempat yang sama Pertandingan away Persija menghadapi Persela sendiri terpaksa harus digelar di Stadion Wilis, Madiun karena stadion Surajaya Lamongan sedang dalam renovasi. Coach Iwan Setiawan, “Pertandingan menghadapi Persela akan menjadi partai yang cukup seru meskipun Persela harus bermain di luar home mereka, menurut saya itu tidak akan banyak berpengaruh, dan akan tetap tampil ngotot menghadapi Persija. “Latihan di dua hari terakhir sebelum keberangkatan, lebih difokuskan menjaga kondisi fisik, Persija dalam seminggu terakhir menjalani pertandingan dengan jarak yang cukup jauh, lebih menggenjot fisik pemain, itu yang menjadi fokus dalam dua hari latihan terakhir, pungkas Iwan Setiawan (Zani-JO) Sumber : jakmania.org Selengkapnya...

Selasa, 07 Februari 2012

Macan Kemayoran Terkam Mutiara Hitam

Persija Jakarta sukses menekuk tamunya Persipura Jayapura dengan skor tipis 1-0 pada laga lanjutan Superliga Indonesia (ISL) 2011/12 di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta. Gol semata wayang striker tajam Persija Bambang Pamungkas dari titik putih sudah lebih dari cukup untuk menghadirkan tiga poin krusial bagi tim ibu kota sekaligus menghapus kekalahan pahit sebelumnya dari tim asal Papua lainnya, Persiwa Wamena. Pada laga ini juara bertahan ISL tidak diperkuat striker andalan Boaz Solossa yang masih berkutat dengan cedera yang dialaminta. Di awal pertandingan, tim Mutiara Hitam langsung menguasai jalannya pertandingan. Serangan demi serangan dilancarkan ke arah jantung pertahanan Persija yang lebih berkonsentrasi di area belakang sambil sesekali melakukan serangan balik. Berulangkali Alberto Goncalves memperlihatkan manuver berbahaya di depan gawang Persija Andrytani namun alih-alih berbuah hasil positif, Persipura justru mendapat bencana jelang babak pertama berakhir. Berawal dari tendangan bebas yang dilakukan Ismed Sofyan, bola mengenai tangan bek Bio Paulin di area kotak penalti. Tak ayal wasit Hadi Suroso yang memimpin jalannya pertandingan langsung menunjuk titik putih. Bepe yang ditunjuk sebagai algojo tidak menyi-nyiakan kesempatan emas untuk membawa timnya unggul. Situasi yang tidak jauh berbeda terjadi di interval kedua. Persipura tetap melancarkan serangan berbahaya namun kali ini para pemain Persija lebih tenang dalam menghadapi tekanan berat lawan. Di menit 68 Persipura nyaris menyamakan kedudukan melalui pemain muda Lukas Mandowen. Tendangan chip penyerang bertubuh mungil itu diselamatkan mistar gawang. Gempuran tim tamu tidak berhenti namun penyelesaian akhir yang terburu-buru membuat mereka gagal menggetarkan jala lawan. Hingga laga berakhir skor tidak berubah 1-0 untuk keunggulan Persija. Dengan kemenangan ini Persija menempati peringkat ketujuh klasemen sementara dengan nilai 16 dari sembilan pertandingan sementara status capolista Persipura terancam digeser oleh Persiwa dan Sriwijaya FC. Sumber : www.goal.com Selengkapnya...

Sabtu, 04 Februari 2012

BAMBANG PAMUNGKAS, idola, panutan dan seribu kata yang tak pernah cukup….

Siang itu kegiatan gw membaca tabloid kesayangan gw agak terganggu oleh ulah dua bocah yg “beradu” argument. “Bepe yg paling jago, nyundulnya hebat” ujar bocah yg kebetulan saat itu memakai jersey persija bernomor 20 bertuliskan BAMBANG P di bagian belakangnya. “Gak bisa, gonjales paling jago” bocah satunya tak mau kalah mengeluarkan pujian pada pemain jagoannya,dan kebetulan pula dia memakai kaos merah timnas dengan nama GONZALES. Kegiatan membaca gw benar-benar gw hentikan, ehmmmm Bambang Pamungkas, sosok yang tak mungkin di lepaskan dari hingar bingar sepakbola nasional dalam kurun waktu 1 dekade terakhir. Pemain kelahiran salatiga, 10 Juni 1980 ikon klub PERSIJA JAKARTA, satu-satunya klub profesional dalam negeri yg pernah ia bela hingga saat ini, loyalis yang mungkin akan sangat sedikit kita jumpai keidentikannya sekarang ini. Awal karirnya, kesan yang timbul ketika di sebutkan nama bepe adalah jago header. Ya, Bepe adalah penyundul kelas wahid negeri ini, yang jika diperhatikan lebih seksama sangat kontras dengan tinggi badannya “hanya” 168 cm. Tapi kini orang (gw khususnya) mengenal sosok Bambang pamungkas bukan hanya sebagai raja udara, tapi lebih dari itu, berbicara skill maaf kalo gw berani menyebut bambang adalah tipikal pemain dengan teknik komplet, kaki kanan,kiri dan kepalanya hidup, tendangan bebasnya pun berkelas. Selain itu seorang bepe adalah profesional sejati, loyalis, santun, pintar, dan pemain tingkat intelejensia yg tinggi karena satu dari sedikit pemain Indonesia yang mampu berkomunikasi menggunakan bahasa inggris dengan baik, ganjaran yang sudah sepantasnya didapatkan disaat Ban KAPTEN timnas yg membebat lengannya. Gw adalah satu dari mungkin ribuan orang melek bola yang menjadikan Bambang Pamungkas panutan tidak saja di dalam tapi juga di luar lapangan, dan konyolnya ada orang yang “benci” pada sosok pemain yg hingga kini adalah pemegang rekor caps dan gol terbanyak di timnas Indonesia. Maaf bukan gw terjebak fanatisme buta, tapi gw belom bisa menemukan alasan yang tepat membuat mereka membenci Bepe, sebagai contoh, bepe lamban? kenapa itu tak dijadikan alasan 5-7 tahun lalu? Bepe tidak produktif? dia adalah 1 dari 2 pemain lokal ( bersama boas, tanpa menghitung el loco yang naturalisasi ) yang selalu konsisten berada di daftar top skor liga tiap musimnya. Jadi, beri alasan yang tepat dan jangan asal bilang benci dan mengolok olok kapten timnas tanpa sebab yg jelas, sebelum mencibir bepe liat apa yang sudah idola lo atau diri lo lakukan untuk sepakbola negeri ini? Selalu gw bilang, membicarakan seorang Bambang Pamungkas tidak akan cukup dengan media sebuah buku yang terbatas halaman, Bepe adalah cerita trailer yang akan terus berseri dan kita akan terus di buat menebak apa cerita selanjutnya. Semakin kita keras berusaha menebak maka makin sulit menemukan jawabannya karena yang tahu apa isi dari cerita selanjutnya adalah sang khalik sebagai penulis skenario dan Bambang Pamungkas sendiri sebagai tokohnya. Selama Bepe masih berperan dan berkenan memberikan sumbangsihnya pada bola negeri ini (yang semakin tidak jelas juntrunganya paling tidak melihat kondisi saat ini), alangkah baiknya yg kita berikan adalah support, dukungan dan motivasi bukan malah cacian, makian atau olok-olok konyol yang tidak ada gunanya. (Repez-JO) GUA ANGKAT RESPEK TINGGI BUAT IDOLA GUA BAMBANG PAMUNGKAS… JUGA BUAT LO YG GAK MENYUKAI BELIAU TAPI MENUNJUKAN SIKAP ELEGAN SEBAGAI SEORANG MAKHLUK SOSIAL YANG D KARUNIAI RASA SALING MENGHORMATI. MAJU TERUS KAPTEN……. BAMBANG PAMUNGKAS20 Sumber : jakonline.asia Selengkapnya...

Jumat, 03 Februari 2012

Kisruh Suporter Iringi Kekalahan Persija Jakarta

Tim Ibu kota Persija Jakarta dipaksa menelan kekalahan tipis 2-1 dari Persiwa Wamena pada laga lanjutan Superliga Indonesia 2011/12 yang berlangsung di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Jumat (3/2) petang WIB. Meski diselingi beberapa adegan keras, laga kedua tim berjalan menarik sayang insiden memalukan hingga laga terhenti beberapa lama terjadi di babak kedua. Persija yang bertindak sebagai tuan rumah, mengambil inisiatif serangan sejak awal pertandingan. Beberapa peluang mampu mereka raih melalui Ramdani Lestaluhu, Octavianus dan Bambang Pamungkas namun kegemilangan kiper muda Galih Firmansyah mampu meredam semua serangan tim berjuluk Macan Kemayoran. Skor imbang kacamata bertahan hingga babak pertama usai. Dibombardir di babak pertama, Persiwa justru membuka gol di awal interval kedua. Bermula dari set-piece tendangan sudut, bola disambut tandukan kepala Yuichi Shibakoya yang kemudian disempurnakan Yesaya Desnam. Dalam posisi tertinggal, Persija coba meningkatkan tempo permainan. Upaya ini berhasil menghadirkan beberapa peluang emas namun gol yang dinanti tak kunjung datang. Kericuhan terjadi pada menit 74. Wasit Setiyono yang memimpin pertandingan memberikan hadiah penalti pada Persija setelah Yuichi dianggap hand ball di kotak terlarang. Tidak terima dengan keputusan tersebut, pemain Persiwa melakukan protes keras dan tidak lama kemudian suporter Persiwa ikut memasuki lapangan hijau mengejar wasit. Gagal melampiaskan kekesalan, pemain Persija mulai diburu termasuk suporter di tribun, beruntung aksi ini bisa diredam petugas keamanan. Setelah pendekatan persuasif dilakukan perangkat pertandingan, laga akhirnya dilanjutkan dan penalti dieksekusi Bambang Pamungkas dengan baik untuk menyamakan kedudukan. Tidak lama setelah pertandingan berlansung kembali, tepatnya menit 83, punggawa asing Wamena Eddy Foday Boakay mencetak gol kemenangan yang menyegel tiga poin penting bagi timnya. Persija coba membalas namun pada akhirnya mereka dipaksa mengakui keunggulan lawan. Sumber : www.goal.com Selengkapnya...

Rabu, 01 Februari 2012

Persija Waspadai Kekompakan Persiwa

Persija Jakarta akan menjamu Persiwa Wamena di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, 3 Februari 2012. Pelatih Persija, Iwan Setiawan meminta pasukannya agar mewaspadai permainan kolektif tim Badai Pegunungan dalam laga nanti. Menurut Iwan, sebagai tim asal Papua, Persiwa dikenal sebagai tim yang mampu bermain baik secara tim. Kolektifitas dan kekompakan tim dalam menjalankan strategi pelatih tersebut diprediksi bakal menyulitkan Persija saat bentrok dalam lanjutan Liga Super Indonesia (ISL) 2011-12 nanti. "Kami melihat kolektifitas permainan Persiwa cukup baik. Mereka memang banyak pemain yang tidak menonjol, tapi mereka mempu bermain baik as a team. Mereka juga pekerja keras di lapangan. Faktor itu yang harus diwaspadai," ujar Iwan pada VIVAbola, Selasa 31 Januari 2012 saat menyinggung kekuatan tim lawan. Menurut Iwan, selain kolektifitas permainan Persiwa, faktor mental juga menjadi perhatian serius untuk bisa menaklukan klub-klub asal Papua. Menurutnya, para pemain Persiwa memiliki tingkat kepercayaan diri tinggi, yang dipadukan dengan kemampuan bekerja keras di lapangan. "Yang dominan dari tim-tim asal Papua adalah kepercayaan diri mereka. Mereka juga tipikal pekerja keras. Dua faktor itu yang harus kami lawan dulu. Jika kalah kepercayaan diri dan kalah kerja keras, kami akan kalah. Tapi jika kami bisa menang disitu, saya yakin kami bisa menang. Setelah itu, baru kita bicara soal taktik, siapa yang lebih unggul," jelas Iwan. Bertanding di Yogjakarta, Iwan meyakini skuad Macan Kemayoran bakal mampu meladeni permainan kolektif ala Persiwa. Menurut Iwan, dua kemenangan laga away Persija sebelumnya menjadi jaminan mereka bakal all out di laga tersebut. "Kami sudah buktikan bisa mencuri poin jika bermain di luar. Mudah-mudahan anak-anak bisa konsisten," pungkas Iwan. Sumber : www.bolaindo.com Selengkapnya...

Iwan Setiawan: Julukan The Young Gun Pantas Disandang Persija Jakarta

Pelatih Persija Jakarta Iwan Setiawan mengklaim skuad Macan Kemayoran lebih pantas mendapat label The Young Gun dari Pelita Jaya. Pelatih yang berangkat dari posisi direktur teknik di Persija itu tidak sembarang ucap karena dari sepuluh pemain paling muda yang terdata di Badan Liga Indonesia (BLI) lima di antaranya berkostum oranye. "Status The Young Gun seharusnya kami sandang. Silakan Anda cek, lima dari sepuluh pemain paling muda yang beraksi di Superliga Indonesia adalah milik kami dan mereka aktif bermain," jelas Iwan beberapa waktu lalu di Jalak Harupat. "Kemampuan mereka tidak bisa dianggap remeh. Kalau boleh jujur, Persija bahkan berharap banyak pada pemain seperti Rudi Setiawan, dia salah satu pemain masa depan kami." Di saat yang sama Iwan menjelaskan Persija saat ini sedang menyusun tim untuk jangka panjang. Selain banyaknya pemain muda, skema kontrak pemain per musim sudah ditanggalkan. "Persija sedang merancang tim masa depan? Mudah-mudahan saja terwujud karena pemain kami rata-rata dikontrak selama tiga musim," tutupnya. Sumber : www.goal.com Selengkapnya...

  © Blogger template Brooklyn by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP