Selasa, 02 November 2010

Adu Strategi Tingkat Tinggi


Pertemuan Persija Jakarta versus Sriwijaya FC (SFC) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) besok menyajikan laga sarat emosi dan tensi tinggi.

Tak hanya pemain di kedua tim yang sudah saling kenal dengan gaya permainan masing-masing, tapi juga pertaruhan gengsi dua arsitek. Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) akan menjadi saksi bagaimana kecerdasan Pelatih Persija Rahmad ’RD’ Darmawan akan bertemu kepiawaian Arsitek SFC Ivan Venkov Kolev dalam meracik strategi tim. Yang pasti, keduanya enggan menyandang gelar pecundang di stadion terbesar di Indonesia itu.

Datang ke SFC sebagai seorang suksesor, Kolev jelas ingin membuktikan dirinya pantas menjadi pengganti RD. Sebaliknya, RD juga akan menunjukkan kepada SFC bahwa keputusan manajemen telah membuang dirinya adalah kesalahan besar. Kedua pelatih memang saling respek dan saling memuji karena sama-sama mengusung gaya sepak bola modern.

Terlebih semasa Kolev masih menjabat sebagai pelatih timnas Indonesia, dia sangat menyukai permainan tim yang ditukangi RD. Begitu juga RD, yang kerap selalu menunjukkan sikap bersahabat terhadap pria asal Bulgaria tersebut. Menurut Kolev, yang harus dilakukan menjelang big match Indonesia Super League (ISL) adalah menyiapkan tim sebaik-baiknya menghadapi Macan Kemayoran. Berlaga di stadion termegah dan penuh sejarah menjadi motivasi Kolev.

”Ini baru pertandingan, lawan yang hebat seperti Persija dan stadion bagus membuat saya harus mempersiapkan pemain dengan cermat,” ujarnya.

Ketika disinggung soal gaya permainan Persija di bawah kendali RD, Kolev enggan komentar banyak.

”Persija tim yang bagus dan mempunyai pelatih hebat. Dia (RD) sudah membuktikannya saat bersama SFC, apalagi yang harus saya katakan,” sambungnya.

Sementara di mata RD, Kolev merupakan pelatih berpengalaman yang cepat mengubah strategi dan situasi ketika timnya dalam kesulitan pada satu pertandingan.

“Yang pasti, Kolev seorang pelatih berpengalaman. Anda bisa lihat, hanya dengan 10 orang, SFC mampu menang di kandang PSPS. Tentu di Jakarta nanti kami akan lebih mewaspadai dan siap mengantisipasi semua pemain mereka,” papar RD kemarin.

Kendati telah memberikan empat gelar untuk Laskar Wong Kito, julukan SFC, RD mengaku sudah melupakan apa yang pernah diberikannya untuk publik sepak bola Sumsel. Dia bahkan menyatakan bahwa Kolev lebih pantas berada di SFC.

”Kalau mau ingat apa yang pernah terjadi di SFC, ya jelas saya ingat. Tapi, sekarang kan saya di Persija dan dituntut membawa Persija menang. Jadi, kita lihat saja nanti,” pungkasnya.

Wajar saja kalau di antara kedua nakhoda itu terkesan saling melemparkan pujian. Karena semasa keduanya menjadi pelatih, belum pernah sekali pun keduanya bentrok dalam Kompetisi Liga di Tanah Air. Pertemuan mereka hanya terjadi satu kali, itu pun hanya pada partai uji coba tahun 2007.

Ketika itu, Kolev masih bersama timnas Indonesia untuk Piala Asia dan RD masih bersama SFC. Saat itu Kolev bersama timnas mampu mengungguli RD dengan SFC lewat gol tunggal Budi Sudarsono dari titik penalti.



Sumber : www.bolaindo.com

0 komentar:

  © Blogger template Brooklyn by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP