Rabu, 31 Oktober 2012

Bambang Pamungkas: Jangan Ukur Nasionalisme Dari Timnas Indonesia

"Pemain yang memilih bermain untuk timnas, tidak serta merta lebih nasionalis daripada mereka yang memilih untuk memberi dukungan melalui layar kaca, begitu pula sebaliknya." 

Striker Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, buka suara terkait dengan konflik dualisme sepakbola nasional yang melanda Indonesia, terutama dengan dualisme tim nasional Indonesia.

Melalui laman pribadinya, pemain yang akrab disapa Bepe tersebut mengatakan setiap pemain memiliki pandangan dan sikap masing-masing terkait dengan situasi dualisme sepakbola nasional saat ini sehingga ia tidak dapat menyalahkan keputusan masing-masing pemain. 

"Setiap orang tentu memiliki pemikiran dan keyakinan masing-masing, dalam menanggapi serta menyikapi permasalahan ini, begitu juga para pemain tersebut. Masyarakat bisa saja memiliki pendapat yang beraneka ragam, karena mungkin tidak semua orang mengerti dan paham dengan pokok permasalah yang sebenarnya terjadi. Atau bisa jadi mereka juga akan melakukan hal yang sama, ketika mereka berada di posisi seperti pemain-pemain tersebut," ujar Bepe. 

Selain itu, Bepe juga sangat tidak setuju ketika pemain-pemain yang memilih untuk tidak bergabung dengan tim nasional Indonesia asuhan Nil Maizar disebut sebagai pemain yang tidak nasionalis. 

Pemain yang identik dengan nomor punggung 20 tersebut mengatakan nasionalisme memiliki arti yang sangat luas dan hanya orang yang bersangkutan yang mampu mengukur seberapa besar nasionalisme untuk negaranya. 

"Dalam keadaan konflik yang tidak tentu arah seperti saat ini, bergabung atau tidaknya seorang pemain ke tim nasional, bukan lagi sekedar masalah nasionalis atau tak nasionalis. Akan tetapi lebih kepada cara pandang setiap pemain dalam menyikapi masalah yang terjadi saat ini. Karena sejatinya, setiap pemain sepakbola di negeri ini pasti ingin merasakan bermain untuk tim nasional Imdonesia, bohong besar jika ada yang berkata tidak," imbuhnya.

"Jadi jangan lagi menyangkut-pautkan masalah tim nasional dengan rasa nasionalisme. Nasionalisme itu perjabarannya bisa sangat luas, tidak hanya dalam lingkup sepakbola. Pemain yang memilih bermain untuk tim nasional, tidak serta merta lebih nasionalis daripada mereka yang memilih untuk memberi dukungan melalui layar kaca, begitu pula sebaliknya." 

"Nasionalisme itu seperti iman, seberapa besar iman seseorang, hanya orang tersebut yang tahu. Demikian juga nasionalisme seseorang, rasa cinta terhadap tanah air itu ada di dalam hati sanubari kita masing-masing. Dan seberapa besar itu.? Hanya kita yang tahu.

"Seperti yang diketahui, Bepe sendiri memutuskan untuk ikut bergabung dengan pemusatan latihan timnas asuhan Nil Maizar untuk AFF Suzuki Cup 2012, meskipun dirinya memperkuat klub Indonesia Super League (ISL). 


Sumber : www.goal.com Selengkapnya...

Jumat, 17 Agustus 2012

Pemain Asing di Persija akan Dikurangi

Manajemen Persija Jakarta membuat kebijakan untuk mengurangi jatah pemain asing di kompetisi Indonesia Super League musim 2012-2013. 

Setelah memperpanjang kontrak Fabiano Beltrame dan Pedro Javier, manajemen Persija kini masih mempertimbangkan untuk mempertahankan Jeong Kwang Sik, Robertino Pugliara dan Precious Emuejeraye. 

Keputusan meminimalisir kuota pemain asing ini bertujuan memberi kesempatan lebih kepada para pemain lokal, terutama pemain muda. Tujuan lainnya adalah untuk menyeimbangkan faktor finansial. 

Sebagai gantinya, nama-nama pemain muda seperti Yosua Pahabol, Feri Komul dan Niko Malau disebut-sebut adalah pemain yang paling gencar diinginkan oleh manajemen Persija. 

Selain itu ada nama pemain SAD Uruguay yang namanya masih dirahasiakan oleh Manajemen, serta Barkah, pemain yang di musim lalu dipinjamkan ke Persepam Pamekasan. Keduanya di posisikan untuk menjadi pelapis Ngurah Nanak dan Fabiano Beltrame di lini pertahanan Persija Jakarta. 

Sementara itu di posisi pemain asing, manajemen Persija Jakarta tertarik untuk mendatangkan Gustavo Lopez.

PT Liga Indonesia selaku penyelenggara kompetisi Indonesia Super League telah membuat kebijakan tetap mempertahankan 5 kuota pemain asing, yakni 3 pemain non Asia dan 2 Asia, yang dapat dipergunakan klub selama berlaga di kompetisi musim 2012-2013. 

Namun, komposisi ini bukan suatu kewajiban bagi klub dan diharapkanklub rasional di dalam membeli pemain untuk mengkalkulasikan dan menyesuaikan kuota pemain asing dengan komposisi tim Pelatih Persija Jakarta, Iwan Setiawan mengatakan, pelatih tentu saja menginginkan pemain yang terbaik, tetapi pelatih di Indonesia berbeda dengan di luar negeri, karena pelatih harus mencari titik temu antara kebutuhan teknis permainan dan strategi dengan pertimbangan manajemen, misalnya dalam hal finansial. 

Pada kompetisi Indonesia Super League musim 2011-2012, Persija Jakarta berada di peringkat ke lima kelasemen. Tim Ibukota meraih poin 52, hasil dari 34 kali bertanding, 14 kali menang, 10 kali seri dan 10 kali kalah. 

Sumber : www.bolaindo.com Selengkapnya...

Selasa, 13 Maret 2012

Dua Gol Menit Akhir Menangkan Persija Atas Persegres

Persija Jakarta harus menanti hingga menit ke-90 untuk mencetak gol saat mengalahkan Persegres Gresik di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (13/312). 

Kedua tim tampil tanpa gelandang andalannya. Tuan rumah Persija tidak dapat diperkuat Robertino Pugliara, sementara mantan gelandang Persija, Agus Indra Kurniawan, tak bisa memperkuat Persegres. 

Persija Jakarta mencoba memanfaatkan lebar lapangan dengan mengoptimalkan bek sayap Ismed Sofyan. Persegres membuka celah lewat umpan-umpan terobosan Uston Nawawi.
 
Persegres menyerang pada menit ke-19. Gaston Castano lolos dari jebakan offside saat menerima umpan terobosan. Namun tendangannya masih melebar meski tinggal berhadap-hadapan dengan kiper Andritany. 

Satu menit kemudian, giliran ‘Macan Kemayoran’ yang melancarkan serangan. Tendangan jarak jauh Leo Saputra dari luar kotak penalti masih bisa dihentikan kiper Herry Prasetya.

‘Dewi Fortuna’ enggan berpihak pada Persija. Sundulan Fabiano pada menit ke-22 dan tendangan bebas Ismed Sofyan pada menit ke-24 masih mentah oleh tiang dan mistar gawang. 

Persija kembali melepaskan tembakan ke gawang pada menit ke-28. Sepak pojok Ismed Sofyan diteruskan Leo Saputra dengan sundulannya, namun bola masih dapat ditepis kiper lawan. Sementara sundulan Bambang Pamungkas satu menit kemudian masih melebar di samping kiri tiang gawang. 

Tempo permainan sedikit melambat di akhr babak pertama. Upaya Persegres lewat James Koko Lomel masih jauh dari sasaran. Wasit pun mengakhiri pertandingan dengan kedudukan imbang tanpa gol. 

Di babak kedua, Persija langsung menekan. Namun percobaan Ismed dan Pedro masih belum menemui sasaran. Sementara Gaston kembali gagal memaksimalkan peluang untuk Persegres setelah lolos dari jebakan offside. Tendangannya melebar. 

Sejumlah peluang didapat Persija dari dalam kotak penalti. Menit ke-59, sundulan Bambang Pamungkas menyambut umpan silang Ismed dapat ditangkap Herry Prasetya. Delapan menit kemudian, sontekan Pedro menyambut umpan silang Leo melambung terlalu tinggi. 

Satu menit kemudian, umpan sekali sentuhan Robertino Pugliara di kotak penalti diteruskan Octavianus dengan tendangan menyusur tanah. Lagi-lagi, sang kiper sigap menepisnya. 

Sebuah serangan balik dilancarkan Persegres pada menit ke-78. Namun tendangan Marwan Sayedeh masih bisa dihentikan Andritany. 

Persija sempat menggetarkan jala Persegres pada menit ke-83, namun dianulir wasit karena Bepe, sang eksekutor, berada dalam posisi offside. Baru pada menit ke-90 Persija unggul 1-0 berkat aksi Pedro Javier. Setelah melewati tiga pemain lawan, Pedro melepaskan tendangan dari sisi kanan kotak penalti. Bola berubah arah setelah mengenai kaki Ade Suhendra. 

Hanya selang satu menit, Persija menggandakan keunggulannya. Bepe sukses mencetak gol lewat sontekan mendatar menyambut terobosan Robertino. Wasit pun mengakhiri laga dengan skor 2-0 untuk Persija. 

Dengan tambahan tiga poin, Persija naik ke peringkat keempat dengan 26 poin dari 15 laga, menggeser Persela dengan 25 poin dari 14 laga. Sementara Persegres tetap di posisi 14 dengan 17 poin dari 15 laga.

Sumber : www.bolaindo.com
Selengkapnya...

Selasa, 28 Februari 2012

Keputusan Iwan Setiawan Sudah Final

Pelatih Iwan Setiawan mengaku memang diminta Persija Jakarta untuk tetap menjadi arsitek tim berjuluk “Macan Kemayoran” itu pasca-mengundurkan diri, pada Minggu (26/2/2012). Namun, Iwan yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Teknik PT Persija Jakarta itu menegaskan, keputusannya tersebut sudah final. Iwan menyatakan mundur sebagai pelatih Persija karena menilai masih ada ketidakjujuran dalam sepak bola Indonesia. Keinginan itu diungkapkannya usai Bambang Pamungkas dan kawan-kawan ditahan imbang tanpa gol oleh Persisam Samarinda dalam lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL) di Stadion Utama GBK, Minggu (26/2/2012) Dalam laga tersebut, Iwan secara khusus menyoroti kinerja wasit Jumaidi yang dinilainya berlaku tidak sportif dan tidak jujur saat memimpin pertandingan. Iwan mengaku sempat menemui wasit Jumadi untuk memintanya jujur dalam memimpin pertandingan tersebut usai turun minum. “Saya hanya orang kecil yang ingin memperbaiki kejujuran di sepak bola. Saya ingin menunjukan protes ketidakjujuran sepak bola di Indonesia,” ujar Iwan saat dihubungi di Jakarta, Senin (27/2/2012). “Mengenai pertandingan tadi malam yang dipimpin wasit Jumadi. mudah-mudahan bisa jadi perhatian wajah sepak bola kita, dalam hal ini ISL untuk bisa memperbaiki lagi kejujuran yang belum ada,” imbuhnya. “Jadi, keputusan saya itu sudah final, dengan catatan, jika sepak bola masih seperti ini, saya tidak akan kembali untuk menjabat sebagai pelatih kepala. Dan karena saat ini juga masih ada jabatan lain di Persija, yaitu Direktur Teknik di PT Persija,” katanya lagi. Iwan mengakui, sejumlah manajemen dan pemain Persija memang memintanya bertahan. Akan tetapi, jika ISL, khususnya kepemimpinan wasit masih menunjukan sikap tidak sportif, ia menilai harapan tersebut sulit untuk terlaksana. “Itu memang bisa saja terjadi, tapi saya minta garansi bahwa paling tidak untuk perjalanan Persija ke depan kami lebih diperlakukan adil, terutama dalam hal kepemimpinan wasit. Karena banyak kekecewaan ini, bagaimana kita kalah lawan sriwijaya, yang meskinya tidak dapat kartu merah tetapi dapat kartu merah,” tuturnya. Sumber : www.bolaindo.com Selengkapnya...

Minggu, 26 Februari 2012

Persija Jakarta & Persisam Samarinda Berbagi Angka

Persija Jakarta tidak berhasil mendapatkan poin maksimal di hadapan pendukungnya setelah harus puas bermain imbang tanpa gol melawan Persisam Samarinda di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta dalam lanjutan Superliga Indonesia 2011/12, Minggu (26/2). Hasil imbang ini tidak mempengaruhi posisi Persija di klasemen sementara. Persija tetap berada di peringkat ke tujuh dengan koleksi nilai 19 dari 12 pertandingan yang telah di jalani. Sedangkan Persisam naik satu tangga ke posisi sembilan usai mengumpulkan poin 17 dari 13 laga yang telah dilalui. Raihan angka Persisam sama dengan Gresik United, namun tim Elang Borneo unggul selisih gol. Persija dan Persisam mempergakan permainan terbuka di pertandingan ini. Kedua tim berupaya melakukan serangan cepat silih berganti untuk membuka keunggulan dari lawannya masing-masing. Namun ancaman berarti baru muncul setelah laga berjalan setengah jam. Pada menit ke-34, Pedro Javier berhasil melewati M Roby, dan melepaskan tendangan keras. Tapi kiper Agung Prasetyo masih mampu memblok bola. Ancaman Persija dibalas Persisam. Pada menit menit ke-40, Eka Ramdani melepaskan tendangan menyusur tanah, tapi bola berhasil diamankan penjaga gawang Andritany Ardhiyasa. Menjelang babak pertama berakhir, Agung kembali berhasil mencegah gawangnya dari kebobolan setelah ia menggagalkan upaya Robertino Pugliara, sehingga skor imbang tanpa gol bertahan di babak pertama. Persija memperagakan permainan lebih baik di babak kedua, sehingga menyulitkan Persisam untuk bermain menyerang. Permainan agresif tim Macan Kemayoran beberapa kali mengancam pertahanan tim tamu. Tuan rumah mendapatkan peluang di menit ke-59. Sepak pojok Ismed Sofyan disambut tandukan Fabiano Beltrame, tapi bola dapat ditepis Agung. Fabiano sebetulnya bisa membobol gawang Persisam selang tiga menit kemudian. Namun wasit menganulir gol itu, karena Fabiano dianggap berada dalam posisi off-side. Persisam mencoba merespon permainan agresif Persisam. Striker Yongki Aribowo mendapatkan peluang di menit ke-66. Namun tendangannya masih belum terarah. Persija kembali mendapatkan peluang pada menit ke-81. Menerima umpan terobosan, Bambang Pamungkas melepaskan tendangan keras, tapi kaki Agung masih mampu menjangkau bola, sehingga hanya menghasilkan sepak pojok. Agung kembali menyelamatkan gawang Persisam pada menit ke-84. Tandukan Fabiano berhasil ditepis kiper Persisam itu. Hingga pertandingan usai, skor imbang tanpa gol tidak mengalami perubahan. Sumber : www.goal.com Selengkapnya...

Jumat, 24 Februari 2012

Persija Terus Benahi Lini Belakang

Jelang laga kandang menjamu Persisam Samarinda di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Minggu 25 Februari 2012, skuad Macan Kemayoran terus digenjot memperkuat barisan pertahanan. Bermain di kandang sendiri, Persija tak mau membuang kesempatan untuk mengoleksi tiga poin kemenangan dalam laga nanti. Meski dikenal cukup solid, namun dalam latihan sore tadi, Kamis 23 Februari 2012, pelatih Iwan Setiawan kembali memfokuskan skuadnya untuk sigap mengantisipasi serangan lawan. Salah satu porsi yang diberikan kepada Ismed Sofyan Cs adalah latihan mengantisipasi serangan balik cepat yang kerap dilakukan Persisam, dengan Christian Gonzales-nya. “Ini sebetulnya saya sebut metode defending, and attacking tactic. Dimana kami berlatih bagaimana mengembangkan pola penyerangan, sekaligus mengantisipasi serangan musuh. Jadi mempertajam barisan depan sekaligus memperkuat barisan belakang,” jelas Iwan usai memimpin latihan. Iwan mengatakan, selain untuk memperkuat barisan belakang dari gempuran serangan balik, latihan sore tadi juga dimaksudkan untuk menyeleksi para pemain yang akan diturunkan dalam laga nanti. Menurut Iwan, bongkar pasang beberapa pemain berdasarkan kesiapan mereka rutin dilakukan Persija jelang pertandingan. “Pemain paling siap tentu yang akan diturunkan. Dalam beberapa posisi, kemampuan anak-anak saya nilai merata. Misalnya penjaga gawang. Antara Andritany dan Galih, semuanya dalam kondisi di puncak permainan. Kami harus berdiskusi panjang untuk menentukan siapa yang turun,” papar Iwan. Menjamu Persisam, Iwan mengaku optimis dapat meraih poin penuh di kandang sendiri. Iwan mengaku, dalam latihan sore tadi anak asuhnya menunjukan progres yang positif jelang laga nanti. Apalagi bermain di Jakarta, para punggawa Macan Kemayoran dipastikan bakal tampil beringas di depan ribuan suporter fanatiknya. Sumber : www.bolaindo.com Selengkapnya...

Kamis, 23 Februari 2012

Iwan Setiawan Redam Emosi dengan Baju Koko

Beragam gaya berbusana yang ditampilkan pelatih-pelatih klub peserta Liga Super Indonesia (ISL) saat mendampingi timnya bertanding. Pilihan busana dan aksesoris yang digunakan bahkan telah melekat sebagai ciri khas dari masing-masing pelatih. Sebut saja, pelatih Pelita Jaya, Rahmad Darmawan, yang kerap mengenakan topi saat berada di pinggir lapangan. Mantan pelatih Timnas U-23 SEA Games 2011 itu selalu tampil sporty dan santai. Begitu juga dengan pelatih Semen Padang, Nil Maizar, yang kerap tampil perlente dengan stelan kemeja dengan lengan digulung. Nah, yang tak kalah menariknya adalah pelatih Persija, Iwan Setiawan. Mantan pelatih PSMS Medan ini kerap mengenakan baju koko saat mendampingi Macan Kemayoran bertarung di lapangan. Menurut Iwan, baju koko yang dikenakannya tidak sekadar ciri khas. Sebaliknya, baju yang kerap dikenakan dalam acara-acara berbau religius itu ternyata punya pengaruh besar terhadap kemampuannya dalam mengontrol emosi di pinggir lapangan. “Saya mulai memakai model baju koko seperti ini sejak melatih Persija. Saya bisa lebih nyaman dan percaya diri untuk mendampingi tim dengan cara berpakaian seperti ini,” kata Iwan. “Koko identik dengan sesuatu yang religius, sesuatu yang Islami. Dengan mengenakan ini, saya bisa lebih mengontrol emosi dan lainnya. Ada pembelajaran dan kontrol diri saat mengenakannya.” Iwan menjelaskan bahwa dirinya adalah pelatih yang memiliki temperamen tinggi. Dia mengaku pernah diskors lantaran tak mampu mengontrol emosinya terhadap keputusan wasit dan lainnya. “Dengan memakai baju seperti ini saya lebih bisa ikhlas menerima hasil pertandingan. Saya merasa malu sendiri jika harus terbawa emosi. Tapi uniknya, selama saya memakai baju koko saat pertandingan, Persija tidak pernah kalah,” papar Iwan. Iwan mengatakan, punya 15 potong baju koko yang dibelinya dari berbagai daerah di Indonesia. Namun, tak jarang Iwan terpaksa harus membuat sendiri model baju koko yang diinginkan karena tidak menemukan ukuran yang pas dengan badannya yang bongsor. Iwan juga mengaku tak perlu mengeluarkan banyak uang untuk melengkapi koleksi baju kokonya. Sejauh ini, Iwan hanya menghabiskan kisaran Rp 150 ribu hingga Rp 400 ribu untuk masing-masing baju koko yang dimilikinya. “Ada yang beli jadi, ada juga yang bikin sendiri. Jika beli jadi, seperti koleksinya Itang Yunasz paling-paling kisaran seratus lima puluh sampai tiga ratus ribuan,” kata Iwan. “Tapi kalau bikin sendiri biasanya lebih mahal. Saya ingin lebih menghargai semangat sepakbola dengan mencoba tampil dengan niatan suci tanpa emosi,” kata Iwan menutup perbincangan. Sumber : www.bolaindo.com Selengkapnya...

Rabu, 15 Februari 2012

Jelang Lawan Persela, Persija Puas Kondisi Lapangan

Persija Jakarta akan berhadapan dengan Persela Lamongan, 15 Februari 2012. Hari ini, tim berjuluk Macan Kemayoran itu menjajal lapangan Stadion Wilis, Madiun yang akan dipakai menjadi arena pertarungan dengan Laskar Joko Tingkir. Pelatih Persija, Iwan Setiawan mengaku cukup puas dengan kondisi lapangan. Menurutnya, secara keseluruhan, kondisi lapangan Stadion Wilis lebih baik dari Stadion Mandala Krida, Yogyakarta. “Rumputnya bagus, meskipun permukaannya tidak rata. Kami berlatih agak di luar kebiasaan. Dalam latihan tadi kami banyak memainkan game di sisi lapangan berbeda untuk lebih mengenal medan,” kata Iwan saat dihubungi VIVAbola, Selasa, 14 Februari 2012. Menurut Iwan, kondisi lapangan memang menjadi salah satu perhatian utama mereka jelang laga tandang menghadapi Persela tersebut. Sebab, pada beberapa pertandingan terakhir, Persija kerap mengalami kesulitan dalam memaksimalkan pola penyerangan jika kondisi lapangan tak sesuai harapan. “Kami memang menganggap penting persoalan lapangan ini. Kondisi rumput yang baik dengan kontur tanah yang rata tentu akan berpengaruh terhadap gaya permainan kami. Karena itu saya sendiri menitik beratkan materi latihan tadi agar anak-anak dapat mengenal baik kondisi lapangan,” ujar Iwan menjelaskan. Jelang pertandingan menghadapi Persela tersebut, Iwan Setiawan memang sempat mengaku khawatir dengan kondisi stadion Wilis, Madiun, yang bakal menjadi ajang pertempuran. Stadion ini dipilih Persela sebagai home base mereka menjamu Persija lantaran Stadion Surajaya Lamongan masih direnovasi. Stadion Wilis sendiri merupakan stadion lama dengan kapasitas 25.000 penonton. “Ada pengaruhnya jika kami bermain di lapangan yang rumputnya tidak bagus. Secara keseluruhan, kondisi tersebut akan menyulitkan kami dalam mengembangkan permainan. Taktik penyerangan yang dibangun menjadi tidak maksimal. Mudah-mudahan sih tidak ada masalah,” ujar Iwan. Selain persoalan rumput lapangan, Iwan mengatakan saat ini kondisi tim sedang dalam kepercayaan diri tinggi. Seharusnya, dengan kondisi seperti ini, Persija dapat tampil maksimal dengan membawa pulang tiga poin dari markas Persela. Apalagi, skuad inti yang bakal diturunkan juga sedang on fire. “Kondisi pemain secara keseluruhan baik. Tidak ada pemain yang absen lantaran akumulasi kartu maupun cedera. Tinggal bagaimana mereka bisa bermain maksimal dalam laga besok. Kami akan bermain dengan kekuatan penuh untuk bisa meraih target kemenangan,” ujar Iwan. Sumber : bolaindo.com Selengkapnya...

Minggu, 12 Februari 2012

Fokus latihan Fisik, persiapan akhir menghadapi Persela

Menjalani pertandingan yang bisa dibilang cukup melelahkan dimana Persija selama seminggu ini harus bermain di beberapa kota, cukup menguras fisik pemain, oleh karena itu dua hari latihan persiapan terakhir lebih di fokuskan untuk menjaga kondisi fisik pemain. Seperti yang terjadi pagi ini Sabtu 11/2 Persija menyelesaikan latihan pagi di stadion Lebak Bulus, dan Minggu 12/2 Persija kembali menggelar latihan pagi mulai pukul 07.00 ditempat yang sama Pertandingan away Persija menghadapi Persela sendiri terpaksa harus digelar di Stadion Wilis, Madiun karena stadion Surajaya Lamongan sedang dalam renovasi. Coach Iwan Setiawan, “Pertandingan menghadapi Persela akan menjadi partai yang cukup seru meskipun Persela harus bermain di luar home mereka, menurut saya itu tidak akan banyak berpengaruh, dan akan tetap tampil ngotot menghadapi Persija. “Latihan di dua hari terakhir sebelum keberangkatan, lebih difokuskan menjaga kondisi fisik, Persija dalam seminggu terakhir menjalani pertandingan dengan jarak yang cukup jauh, lebih menggenjot fisik pemain, itu yang menjadi fokus dalam dua hari latihan terakhir, pungkas Iwan Setiawan (Zani-JO) Sumber : jakmania.org Selengkapnya...

Selasa, 07 Februari 2012

Macan Kemayoran Terkam Mutiara Hitam

Persija Jakarta sukses menekuk tamunya Persipura Jayapura dengan skor tipis 1-0 pada laga lanjutan Superliga Indonesia (ISL) 2011/12 di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta. Gol semata wayang striker tajam Persija Bambang Pamungkas dari titik putih sudah lebih dari cukup untuk menghadirkan tiga poin krusial bagi tim ibu kota sekaligus menghapus kekalahan pahit sebelumnya dari tim asal Papua lainnya, Persiwa Wamena. Pada laga ini juara bertahan ISL tidak diperkuat striker andalan Boaz Solossa yang masih berkutat dengan cedera yang dialaminta. Di awal pertandingan, tim Mutiara Hitam langsung menguasai jalannya pertandingan. Serangan demi serangan dilancarkan ke arah jantung pertahanan Persija yang lebih berkonsentrasi di area belakang sambil sesekali melakukan serangan balik. Berulangkali Alberto Goncalves memperlihatkan manuver berbahaya di depan gawang Persija Andrytani namun alih-alih berbuah hasil positif, Persipura justru mendapat bencana jelang babak pertama berakhir. Berawal dari tendangan bebas yang dilakukan Ismed Sofyan, bola mengenai tangan bek Bio Paulin di area kotak penalti. Tak ayal wasit Hadi Suroso yang memimpin jalannya pertandingan langsung menunjuk titik putih. Bepe yang ditunjuk sebagai algojo tidak menyi-nyiakan kesempatan emas untuk membawa timnya unggul. Situasi yang tidak jauh berbeda terjadi di interval kedua. Persipura tetap melancarkan serangan berbahaya namun kali ini para pemain Persija lebih tenang dalam menghadapi tekanan berat lawan. Di menit 68 Persipura nyaris menyamakan kedudukan melalui pemain muda Lukas Mandowen. Tendangan chip penyerang bertubuh mungil itu diselamatkan mistar gawang. Gempuran tim tamu tidak berhenti namun penyelesaian akhir yang terburu-buru membuat mereka gagal menggetarkan jala lawan. Hingga laga berakhir skor tidak berubah 1-0 untuk keunggulan Persija. Dengan kemenangan ini Persija menempati peringkat ketujuh klasemen sementara dengan nilai 16 dari sembilan pertandingan sementara status capolista Persipura terancam digeser oleh Persiwa dan Sriwijaya FC. Sumber : www.goal.com Selengkapnya...

Sabtu, 04 Februari 2012

BAMBANG PAMUNGKAS, idola, panutan dan seribu kata yang tak pernah cukup….

Siang itu kegiatan gw membaca tabloid kesayangan gw agak terganggu oleh ulah dua bocah yg “beradu” argument. “Bepe yg paling jago, nyundulnya hebat” ujar bocah yg kebetulan saat itu memakai jersey persija bernomor 20 bertuliskan BAMBANG P di bagian belakangnya. “Gak bisa, gonjales paling jago” bocah satunya tak mau kalah mengeluarkan pujian pada pemain jagoannya,dan kebetulan pula dia memakai kaos merah timnas dengan nama GONZALES. Kegiatan membaca gw benar-benar gw hentikan, ehmmmm Bambang Pamungkas, sosok yang tak mungkin di lepaskan dari hingar bingar sepakbola nasional dalam kurun waktu 1 dekade terakhir. Pemain kelahiran salatiga, 10 Juni 1980 ikon klub PERSIJA JAKARTA, satu-satunya klub profesional dalam negeri yg pernah ia bela hingga saat ini, loyalis yang mungkin akan sangat sedikit kita jumpai keidentikannya sekarang ini. Awal karirnya, kesan yang timbul ketika di sebutkan nama bepe adalah jago header. Ya, Bepe adalah penyundul kelas wahid negeri ini, yang jika diperhatikan lebih seksama sangat kontras dengan tinggi badannya “hanya” 168 cm. Tapi kini orang (gw khususnya) mengenal sosok Bambang pamungkas bukan hanya sebagai raja udara, tapi lebih dari itu, berbicara skill maaf kalo gw berani menyebut bambang adalah tipikal pemain dengan teknik komplet, kaki kanan,kiri dan kepalanya hidup, tendangan bebasnya pun berkelas. Selain itu seorang bepe adalah profesional sejati, loyalis, santun, pintar, dan pemain tingkat intelejensia yg tinggi karena satu dari sedikit pemain Indonesia yang mampu berkomunikasi menggunakan bahasa inggris dengan baik, ganjaran yang sudah sepantasnya didapatkan disaat Ban KAPTEN timnas yg membebat lengannya. Gw adalah satu dari mungkin ribuan orang melek bola yang menjadikan Bambang Pamungkas panutan tidak saja di dalam tapi juga di luar lapangan, dan konyolnya ada orang yang “benci” pada sosok pemain yg hingga kini adalah pemegang rekor caps dan gol terbanyak di timnas Indonesia. Maaf bukan gw terjebak fanatisme buta, tapi gw belom bisa menemukan alasan yang tepat membuat mereka membenci Bepe, sebagai contoh, bepe lamban? kenapa itu tak dijadikan alasan 5-7 tahun lalu? Bepe tidak produktif? dia adalah 1 dari 2 pemain lokal ( bersama boas, tanpa menghitung el loco yang naturalisasi ) yang selalu konsisten berada di daftar top skor liga tiap musimnya. Jadi, beri alasan yang tepat dan jangan asal bilang benci dan mengolok olok kapten timnas tanpa sebab yg jelas, sebelum mencibir bepe liat apa yang sudah idola lo atau diri lo lakukan untuk sepakbola negeri ini? Selalu gw bilang, membicarakan seorang Bambang Pamungkas tidak akan cukup dengan media sebuah buku yang terbatas halaman, Bepe adalah cerita trailer yang akan terus berseri dan kita akan terus di buat menebak apa cerita selanjutnya. Semakin kita keras berusaha menebak maka makin sulit menemukan jawabannya karena yang tahu apa isi dari cerita selanjutnya adalah sang khalik sebagai penulis skenario dan Bambang Pamungkas sendiri sebagai tokohnya. Selama Bepe masih berperan dan berkenan memberikan sumbangsihnya pada bola negeri ini (yang semakin tidak jelas juntrunganya paling tidak melihat kondisi saat ini), alangkah baiknya yg kita berikan adalah support, dukungan dan motivasi bukan malah cacian, makian atau olok-olok konyol yang tidak ada gunanya. (Repez-JO) GUA ANGKAT RESPEK TINGGI BUAT IDOLA GUA BAMBANG PAMUNGKAS… JUGA BUAT LO YG GAK MENYUKAI BELIAU TAPI MENUNJUKAN SIKAP ELEGAN SEBAGAI SEORANG MAKHLUK SOSIAL YANG D KARUNIAI RASA SALING MENGHORMATI. MAJU TERUS KAPTEN……. BAMBANG PAMUNGKAS20 Sumber : jakonline.asia Selengkapnya...

Jumat, 03 Februari 2012

Kisruh Suporter Iringi Kekalahan Persija Jakarta

Tim Ibu kota Persija Jakarta dipaksa menelan kekalahan tipis 2-1 dari Persiwa Wamena pada laga lanjutan Superliga Indonesia 2011/12 yang berlangsung di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Jumat (3/2) petang WIB. Meski diselingi beberapa adegan keras, laga kedua tim berjalan menarik sayang insiden memalukan hingga laga terhenti beberapa lama terjadi di babak kedua. Persija yang bertindak sebagai tuan rumah, mengambil inisiatif serangan sejak awal pertandingan. Beberapa peluang mampu mereka raih melalui Ramdani Lestaluhu, Octavianus dan Bambang Pamungkas namun kegemilangan kiper muda Galih Firmansyah mampu meredam semua serangan tim berjuluk Macan Kemayoran. Skor imbang kacamata bertahan hingga babak pertama usai. Dibombardir di babak pertama, Persiwa justru membuka gol di awal interval kedua. Bermula dari set-piece tendangan sudut, bola disambut tandukan kepala Yuichi Shibakoya yang kemudian disempurnakan Yesaya Desnam. Dalam posisi tertinggal, Persija coba meningkatkan tempo permainan. Upaya ini berhasil menghadirkan beberapa peluang emas namun gol yang dinanti tak kunjung datang. Kericuhan terjadi pada menit 74. Wasit Setiyono yang memimpin pertandingan memberikan hadiah penalti pada Persija setelah Yuichi dianggap hand ball di kotak terlarang. Tidak terima dengan keputusan tersebut, pemain Persiwa melakukan protes keras dan tidak lama kemudian suporter Persiwa ikut memasuki lapangan hijau mengejar wasit. Gagal melampiaskan kekesalan, pemain Persija mulai diburu termasuk suporter di tribun, beruntung aksi ini bisa diredam petugas keamanan. Setelah pendekatan persuasif dilakukan perangkat pertandingan, laga akhirnya dilanjutkan dan penalti dieksekusi Bambang Pamungkas dengan baik untuk menyamakan kedudukan. Tidak lama setelah pertandingan berlansung kembali, tepatnya menit 83, punggawa asing Wamena Eddy Foday Boakay mencetak gol kemenangan yang menyegel tiga poin penting bagi timnya. Persija coba membalas namun pada akhirnya mereka dipaksa mengakui keunggulan lawan. Sumber : www.goal.com Selengkapnya...

Rabu, 01 Februari 2012

Persija Waspadai Kekompakan Persiwa

Persija Jakarta akan menjamu Persiwa Wamena di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, 3 Februari 2012. Pelatih Persija, Iwan Setiawan meminta pasukannya agar mewaspadai permainan kolektif tim Badai Pegunungan dalam laga nanti. Menurut Iwan, sebagai tim asal Papua, Persiwa dikenal sebagai tim yang mampu bermain baik secara tim. Kolektifitas dan kekompakan tim dalam menjalankan strategi pelatih tersebut diprediksi bakal menyulitkan Persija saat bentrok dalam lanjutan Liga Super Indonesia (ISL) 2011-12 nanti. "Kami melihat kolektifitas permainan Persiwa cukup baik. Mereka memang banyak pemain yang tidak menonjol, tapi mereka mempu bermain baik as a team. Mereka juga pekerja keras di lapangan. Faktor itu yang harus diwaspadai," ujar Iwan pada VIVAbola, Selasa 31 Januari 2012 saat menyinggung kekuatan tim lawan. Menurut Iwan, selain kolektifitas permainan Persiwa, faktor mental juga menjadi perhatian serius untuk bisa menaklukan klub-klub asal Papua. Menurutnya, para pemain Persiwa memiliki tingkat kepercayaan diri tinggi, yang dipadukan dengan kemampuan bekerja keras di lapangan. "Yang dominan dari tim-tim asal Papua adalah kepercayaan diri mereka. Mereka juga tipikal pekerja keras. Dua faktor itu yang harus kami lawan dulu. Jika kalah kepercayaan diri dan kalah kerja keras, kami akan kalah. Tapi jika kami bisa menang disitu, saya yakin kami bisa menang. Setelah itu, baru kita bicara soal taktik, siapa yang lebih unggul," jelas Iwan. Bertanding di Yogjakarta, Iwan meyakini skuad Macan Kemayoran bakal mampu meladeni permainan kolektif ala Persiwa. Menurut Iwan, dua kemenangan laga away Persija sebelumnya menjadi jaminan mereka bakal all out di laga tersebut. "Kami sudah buktikan bisa mencuri poin jika bermain di luar. Mudah-mudahan anak-anak bisa konsisten," pungkas Iwan. Sumber : www.bolaindo.com Selengkapnya...

Iwan Setiawan: Julukan The Young Gun Pantas Disandang Persija Jakarta

Pelatih Persija Jakarta Iwan Setiawan mengklaim skuad Macan Kemayoran lebih pantas mendapat label The Young Gun dari Pelita Jaya. Pelatih yang berangkat dari posisi direktur teknik di Persija itu tidak sembarang ucap karena dari sepuluh pemain paling muda yang terdata di Badan Liga Indonesia (BLI) lima di antaranya berkostum oranye. "Status The Young Gun seharusnya kami sandang. Silakan Anda cek, lima dari sepuluh pemain paling muda yang beraksi di Superliga Indonesia adalah milik kami dan mereka aktif bermain," jelas Iwan beberapa waktu lalu di Jalak Harupat. "Kemampuan mereka tidak bisa dianggap remeh. Kalau boleh jujur, Persija bahkan berharap banyak pada pemain seperti Rudi Setiawan, dia salah satu pemain masa depan kami." Di saat yang sama Iwan menjelaskan Persija saat ini sedang menyusun tim untuk jangka panjang. Selain banyaknya pemain muda, skema kontrak pemain per musim sudah ditanggalkan. "Persija sedang merancang tim masa depan? Mudah-mudahan saja terwujud karena pemain kami rata-rata dikontrak selama tiga musim," tutupnya. Sumber : www.goal.com Selengkapnya...

Senin, 30 Januari 2012

Persija Akui Keunggulan Persib

Persija Jakarta mengakui keunggulan Persib Bandung yang berhasil memenangkan laga klasik pada pertemuan pertama mereka pada Liga Super Indonesia (LSI) 2011-2012 di Stadion Si Jalak harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (29/1). Pelatih Persija Iwan Setiawan menuturkan, pada pertandingan malam itu Persib memang bermain dengan bagus dan layak memenangkan pertandingan. "Meskipun kami kalah, alhamdulilah pertandingan tadi adalah pertandingan yang jujur. Selamat untuk Persib. Semoga pertandingan fairplay seperti ini bisa terus berlanjut dan mengangkat persepakbolaan nasional kita," ucapnya seusai pertandingan. Dia menjelaskan, gol penalti yang dilesakkan Persib ke gawang Persija memang murni kesalahan pemainnya. Gelandang Persija Amarzukih, menurut iwan, memang melakukan handsball. "Selain itu menurut saya pertahanan Persib memang solid. Meskipun kami juga mampu mencuri kesempatan untuk membuat peluang. Sayangnya tidak menjadi gol," katanya. Menurut pelatih Persija jakarta Iwan Setiawan, Persib menunjukkan perubahan permainan yang drastis dibandingkan pertandingan Persib sebelumnya. "Kita tahu sendiri permainan Persib saat menghadapi PSPS Pekanbaru. Kalau Persib tadi menampilkan permainan seperti itu, insya Allah kami (Persija-red) bisa menang," ucap Iwan tersenyum. Selain permainan persib yang mengalami perubahan, "Maung Bandung" sedikit diuntungkan dengan absennya dua pemain pilar Persija. Pada pertandingan malam itu, "Macan Kemayoran" tidak diperkuat Leo Saputra dan Ramdhani Lestalutu. "Ini sedikit masalah bagi kami. tanpa mereka, cukup berpengaruh terhadap daya serang kami," katanya. Namun meski begitu, dia menampik bahwa grafik permainan timnya mengalami penurunan secara drastis. Justru, menurut dia, timnya tetap tampil konsisten yakni bermain dengan hati. "Membludaknya bobotoh tidak mempengaruhi permainan kami. Ini masih hal yang wajar," katanya. Sumber : www.bolaindo.com Selengkapnya...

Kamis, 26 Januari 2012

Persija Ingin Jaga Rekor di Bandung

Persija Jakarta akan bertandang ke kandang musuh bebuyutannya, Persib Bandung, Minggu, 29 Januari 2012. Dalam duel ini, Macan Kemayoran bertekad untuk melanjutkan tren positif yang selama ini mampu diraih di markas Maung Bandung. Pertandingan Persija vs Persib bakal menjadi laga terpanas pada bulan ini. Sejarah pertemuan kedua tim dan rivalitasi kedua suporter--The Jakmania dan Viking--menjadi bumbu penyedap dalam laga yang akan digelar di Stadion Si Jalak Harupat nanti. Bagi Pelatih Persija, Iwan Setiawan, duel ini akan menjadi tantangan tersendiri. Maklum, Persija memiliki track record yang cukup baik bila bertandang ke Bandung. Meski dalam tekanan, Persija kerap memetik poin penuh di markas Maung. "Persija memiliki tradisi menang di kandang Persib. Sekarang saya di Persija. Ini yang membuat saya tertantang untuk membuktikan saya bisa melanjutkan tradisi itu," ujar Iwan Setiawan di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Rabu 25 Januari 2012. Sukses meraih dua kemenangan beruntun telah membangkitkan kepercayaan diri Persija dalam menghadapi duel ini. Aroma kemenangan yang didapat dari kandang PSPS Pekanbaru dan Pelita Jaya akan coba dipelihara saat bertandang ke markas Persib. "Kondisi fisik dan emosi anak-anak juga sedang bagus. Kemenangan dua pertandingan sebelumnya menjadi modal kami menghadapi Persib," kata mantan pelatih PSMS itu. "Di samping itu, Persija dalam sejarahnya selalu menang di Bandung. Itu sebetulnya beban bagi kami. Tapi saya harap beban ini menjadi energi positif untuk mempertahankan tradisi." Sejauh ini, Persija memang masih memiliki catatan gemilang bila bertandang ke markas Persiba. Setidaknya, dari tiga musim Liga Super yang sudah dilewati, Persija sudah dua kali menang di kandang Persib. Sedangkan satu laga lainnya berakhir imbang. Meski demikian Iwan tidak ingin terlena melihat catatan yang sudah ditorehkan Persija selama ini. Sebaliknya, Iwan justru waspada mengingat Persib juga tak ingin kehilangan muka di depan para pendukungnya. Persib semakin bergairah setelah di laga terakhir lawan PSPS berhasil menang dengan skor 2-1. "Persib mungkin sedang berusaha untuk bangkit. Mereka sempat kalah dua kali, lalu menang tipis. Itu yang harus diwaspadai Persija. Apalagi secara materi tim, kami tahu Persib lebih diunggulkan," kata Iwan menanggapi soal kekuatan Persib. Head to Head Tiga Musim Terakhir Liga Super Indonesia (ISL) 2010/2011 Persib vs Persija: 2-3 Persija vs Persib : 3-0 Liga Super Indonesia (ISL) 2009/2010 : Persib 0-0 Persija Persija 2-2 Persib Liga Super Indonesia (ISL) 2008/2009 Persija 1-2 Persib Persib 2-3 Persija Sumber : www.bolaindo.com Selengkapnya...

Selasa, 24 Januari 2012

Ultah, The Jak Santuni Anak Yatim

Beragam acara dikemas pendukung Persija, The Jakmania untuk memeriahkan ulang tahunnya yang ke-14. Selain festival musik dan bazar, The Jakmania tak lupa menggelar aksi sosial sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap sesama. Aksi ini dilakukan dengan mengunjungi Yayasan Al Barokah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu, 21 Januari 2012. Salah satunya adalah dengan mengunjungi panti asuhan Yayasan Al Barokah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Dalam acara ini, The Jakmania tak lupa memberi santunan kepada 80 anak yatim. Aksi ini dipimpin oleh Ketua The Jakmania, Lariko Ranggamone. "Kami tidak hanya menggelar agenda rutin untuk memeriahkan ulangtahun, kami juga ada bakti sosial. Ini sebagai perwujudan kepedulian Jakmania terhadap sesama," ujar Lariko. Dalam aksi sosialnya, Jakmania mengaku ingin lebih perduli dengan kondisi pendidikan anak-anak yatim di Jakarta, khususnya yang berada di bawah naungan yayasan tersebut. Menurut Lariko, selain memberikan santunan uang tunai, The Jakmania juga menyumbangkan peralatan sekolah lengkap bagi mereka. "Kami ingin lebih perduli dengan kondisi pendidikan mereka. Jadi selain uang tunai, kami juga memberikan bantuan peralatan sekolah bagi mereka. Dalam ulang tahun kali ini, Jakmania ingin berbagi dengan semua," kata Lariko. Lariko menambahkan sejumlah agenda telah disiapkan untuk memeriahkan ulang tahun The Jakmania. Setelah aksi sosial, perayaan ulang tahun The Jak kemudian ditutup dengan gelaran festival musik dan bazar. Agenda tersebut dihelat Minggu 22 Januari 2012 di GOR Ciracas, Jakarta Timur. Sumber : www.bolaindo.com Selengkapnya...

Konsentrasi dan Kerja Keras Kunci Sukses Persija Atasi Pelita

Pelatih Persija Jakarta, Iwan Setiawan mengakui kemenangan timnya atas Pelita Jaya merupakan kerja keras para pemainnya yang bermain disiplin sepanjang pertandingan. Sadar kekuatan lawan yang dihuni banyak pemain bintang, Iwan memang menginstruksikan Bambang Pamungkas Cs bermain dengan konsentrasi tinggi sepanjang pertandingan. "Saya tahu kualitas Pelita, dan tahu kualitas Pelatih RD (Rahmad Darmawan) seperti apa. Karenanya saya tanamkan ke benak anak-anak untuk konsentrasi penuh dan bekerja keras. Karena jika lengah sedikit, kami akan habis. Selesai sudah. Dan itu dijalankan oleh anak-anak," ujar Iwan usai pertandingan, Senin 23 Januari 2012. Bertanding dengan dukungan ribuan suporter The Jakmania yang datang ke Solo, Persija sukses mencuri poin penuh dalam laga tandangnya tersebut. Dua gol kemenangan Persija dalam laga itu mampu menjawab tantangan Iwan yang berambisi menaklukan strategi RD dalam laga tersebut. Iwan sendiri secara pribadi mengaku senang lantaran keinginannya mengalahkan RD telah tercapai. "Jujur saya sedikit norak dengan kemenangan ini. Saya kelewat senang dengan hasil ini. Kemenangan kami adalah buah dari kerja keras tim. Tapi mungkin saya yang paling bahagia dengan hasil ini. Karena secara pribadi, baru kali ini, sepanjang karier kepelatihan saya, saya bisa mengalahkan coach RD," ujar Iwan tak bisa menutupi kebahagiaannya. Kemengan atas Pelita Jaya tersebut, dikatakan Iwan merupakan modal positif bagi Macan Kemayoran untuk melanjutkan laga-laga selanjutnya. Setelah sebelumnya sukses mengalahkan PSPS Pekanbaru tanpa kebobolan, kemenangan atas The Young Guns ini semakin mengokohkan predikat Persija sebagai tim yang sulit ditembus barisan depan klub lawan. "Tentu jadi modal berharga bagi kami. Kemenangan ini juga membuat para pemain bersemangat menantikan pertandingan selanjutnya. Dan satu hal lagi, kemenangan kami ini merupakan kado dari Persija untuk ulang tahun Jakmania yang ke-14. Kami persembahkan kemenangan ini untuk mereka," pungkas Iwan. Sumber : www.bolaindo.com Selengkapnya...

Senin, 23 Januari 2012

Debut Rahmad Darmawan sebagai pelatih Pelita Jaya Karawang tidak berujung manis setelah tim besutannya disikat Persija Jakarta 2-0 dalam lanjutan Superliga Indonesia (ISL) 2011/12 di Stadion Manahan, Solo, Senin (23/1). Kekalahan dari Persija membuat Pelita Jaya turun dua tangga ke peringkat 11 klasemen sementara dengan koleksi nilai 11. Pelita Jaya dan Deltras Sidoarjo mengumpulkan poin sama, namun kalah selisih gol. Sedangkan kemenangan atas Pelita Jaya melonjakkan posisi Persija ke peringkat enam usai mengumpulkan poin 13 dari enam laga yang telah dilakoni. Persija berselisih enam angka dari pemuncak klasemen Sriwijaya FC. Pertandingan antara Pelita Jaya dan Persija tersebut sarat arti bagi Rahmad. Ini merupakan laga perdana RD, sapaan Rahmad, bersama Pelita Jaya. Lawan yang dihadapi tak lain tim besutannya pada musim lalu. Pelita Jaya yang terpaksa menggunakan Stadion Manahan sebagai kandang mereka setelah tidak mendapatkan izin dari kepolisian Karawang, sudah ditekan Persija sejak pluit kick-off ditiupkan wasit. Laga berjalan lima menit, Pelita Jaya sudah tertinggal dari Persija. Berawal dari tendangan bebas Octavianus, bola mengarah langsung ke gawang Pelita Jaya yang dikawal I Made Kadek Wardana. Ketika menyusur tanah, bola sempat mengenai Safee Sali sebelum bersarang di gawang Pelita Jaya. Tertinggal gol cepat Persija, Pelita Jaya mencoba memberikan respon. Saling serang pun dilakukan kedua tim. Persija mendapatkan sejumlah peluang, terutama dari Pedro Javier, tapi tak membuahkan gol. Tuan rumah mendapatkan peluang untuk menyamakan kedudukan. Engelbert Sani memberikan umpan matang ke jantung pertahanan Persija, tapi tidak bisa dimaksimalkan Aleksandar Bajevski. Skor 1-0 bertahan hingga babak pertama usai. Pelita Jaya dan Persija tidak mengubah permainan agresif mereka di babak kedua. Namun kelengahan barisan belakang Pelita Jaya kembali dapat dimanfaatkan tim tamu di menit ke-56. Sepak pojok Ismed Sofyan langsung ditanduk Pedro Javier yang muncul tiba-tiba, sehingga mengejutkan barisan belakang Pelita Jaya. Bola pun tak terbendung lagi untuk bersarang di gawang I Made Kadek Wardana. Selepas menit ke-70, Persija mulai mengendurkan serangan mereka, dan memilih mengamankan keunggulan dua gol. Pelita Jaya berusaha memanfaatkan itu untuk mengejar ketertinggalannya. Sejumlah peluang diperoleh Pelita Jaya, tapi penyelesaian akhir yang buruk membuat mereka selalu gagal membobol gawang Galih Sudaryono. Hingga pluit panjang ditiupkan wasit, skor 2-0 tidak mengalami perubahan. Sumber : www.goal.com Selengkapnya...

Selasa, 17 Januari 2012

Bepe Setuju dengan Sanksi yang Diberikan PSSI

Striker Persija Jakarta Bambang Pamungkas sepakat dengan sanksi yang diberikan PSSI terhadap klub dan larangan pemain di Superliga Indonesia (ISL) memperkuat tim nasional. Menurut Bepe, sapaan Bambang, di laman pribadinya, sanksi yang diberikan PSSI kepada klub dan pemain sudah sesuai dengan aturan. "Pagi tanggal 9 Desember 2011, saya menerima pesan melalui SMS dan BBM dari dua sahabat saya. Mereka menyampaikan berita mengenai dilarangnya para pemain yang berlaga di Indonesian Super League untuk membela tim nasional Indonesia. Kebetulan dua sahabat saya tersebut berstatus sebagai pemain nasional dan bermain di kompetisi ISL," tulis Bepe. "Jawaban saya kepada mereka adalah, "Memang seharusnya demikian, karena memang begitulah aturan yang saya tahu". Di seberang sana, dua sahabat saya tersebut nampak tidak puas mendengar jawaban saya." "Hal tersebut diatur dalam pasal 79 statuta FIFA. Jadi bukan aturan yang dibuat oleh ketua umum PSSI, baik Djohar Arifin maupun Nurdin Halid di era sebelumnya." "Jika PSSI tidak memberlakukan larangan tersebut, maka saya malah akan menilai mereka sebagai sekumpulan para pengecut, karena tidak berani menghukum pihak-pihak yang menurut pandangan PSSI telah melanggar aturan." "Dengan memberlakukan hal tersebut, maka setidaknya membuktikan bahwa mereka adalah para pemimpin yang tegas, berwibawa sekaligus juga mempunyai komitmen." Begitu juga dengan sanksi kepada klub yang tampil di ISL. Seperti diketahui, PSSI telah mendegradasikan sejumlah klub ISL ke Divisi Utama, karena menolak berlaga di Liga Prima Indonesia (IPL). "Sekali lagi, saya setuju dengan pernyataan yang dibuat oleh ketua umum PSSI tersebut. Karena memang logikanya, jika sebuah tim tidak dapat mengikuti sebuah kompetisi dengan alasan ketidakmampuan atau ketidakmauan, maka tim tersebut secara otomatis akan terdegradasi," kata Bepe. Sumber : www.bolaindo.com Selengkapnya...

Bambang Pamungkas: PSSI Mencederai Hakikat Kompetisi

Striker Persija Jakarta Bambang Pamungkas menilai PSSI telah mencederai hakikat dan semangat sebuah kompetisi lewat keputusannya yang mengatrol enam tim ke kasta tertinggi. Melalui laman pribadinya Bambang mengungkapkan, dirinya sempat berharap terjadi perubahan sepakbola nasional menuju arah yang lebih baik setelah tumbangnya kepengurusan Nurdin Halid. Namun seiring berjalannya waktu, berbagai keputusan PSSI, terutama terkait kompetisi, membuat sepakbola nasional kembali menjadi tidak kondusif. “Saya sangat setuju dengan reformasi di tubuh PSSI ketika itu. Tapi mari kita lakukan reformasi tersebut sesuai dengan koridor-koridor yang berlaku,” tulis Bambang. Ditambahkan Bepe, sapaan Bambang, titik awal permasalahan muncul ketika berkaitan dengan kompetisi. Berawal dari jumlah kontestan yang mencapai 36 tim dengan sistem dua wilayah, kemudian dikurangi menjadi 24 tim memakai format satu wilayah. Kondisi makin diperparah dengan proses verifikasi seadaanya, serta penyusunan jadwal yang amburadul. Akibatnya, situasi itu membuat tim-tim peserta merasa tidak puas atas kinerja penyelenggara kompetisi yang baru, dalam hal ini PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). “Disinilah menurut saya titik awal permasalahan yang sebenarnya. Setelah proses reformasi yang berjalan dengan sedemikian baiknya, maka tahap selanjutnya yang paling krusial adalah segera menjalankan roda kompetisi dengan baik, dan di sini lah bola salju itu mulai bergulir,” tambah Bepe. “Hal tersebut diperparah dengan bersikerasnya PSSI memasukkan nama enam tim ke kasta tertinggi kompetisi di Indonesia. Tim-tim tersebut adalah Persibo Bojonegoro, PSM Makassar, Persebaya Surabaya, Persema Malang, PSMS dan Bontang FC.” Menurut Bepe, semangat dan hakikat kompetisi adalah membuat sebuah iklim persaingan positif yang pada akhirnya akan menghasilkan siapa terbaik, pantas bertahan dan harus rela turun kasta. “Menurut saya ini adalah pedoman dasar. Karena, tanpa menghasilkan tim juara, tim yang mampu bertahan dan tim yang harus terdegradasi, maka tensi dan kualitas kompetisi akan datar-datar saja dan tidak menarik sama sekali,” ucap Bepe. “PSSI jelas mencederai hakikat dan semangat kompetisi. Karena di belahan dunia manapun, tidak ada sebuah tim promosi ke kasta tertinggi hanya berdasarkan catatan sejarah kebesaran klub tersebut, apalagi tim yang berstatus tim degradasi terbaik.” “Jika tim yang berhasil bertahan setelah melalui tahapan play-off, mungkin masih dapat diterima. Tapi sebagai tim degradasi terbaik, tentu hal ini juga akan sangat sulit untuk diterima akal sehat.” Sumber : www.goal.com Selengkapnya...

Senin, 16 Januari 2012

Persija Permalukan PSPS 2-0

Kemenangan beruntun "Asykar Bertuah" PSPS Pekanbaru akhirnya dipatahkan "Macan kemayoran" Persija. Tampil di Stadion Sport Center Kuansing Riau, PSPS takluk dengan kekalahan 0-2 dalam lanjutan Indonesia Super League (ISl), Ahad (15/1). Dua gol Macan Kemayoran tercipta lewat kaki Fabiano pada menit 31 dan Bambang Pamungkas pada menit 73. Sejak wasit Setyono yang memimpin pertandingan meniup pluit pertanda dimulainya pertandingan, kedua tim langsung melakukan gebrakan untuk penyerangan. Terlebih-lebih PSPS Pekanbaru yang bertindak sebagai tuan rumah dan mendapat dukungan dari Askyar Theking julukan Suporter PSPS. Persija mencuri gol pada menit ke-31, berawal dari tendangan sudut Ismed Sofyan yang berbuah skrumit didaerah pertahanan PSPS dan berhasil dimanfaatkan oleh Fabiano dengan menyarangkan bola di sudut kanan Fance Haryanto penjaga gawang PSPS. Jelang turun minum, anak asuh Mundari Karya, PSPS terus melakukan gempuran kearah pertahanan Persija. Namun, hingga babak pertama usai, kedudukan masih 0-1 untuk Persija. Menit ke 73 saat anak PSPS asyik malakukan penyerangan bertubi, Persija justru memanfaatkannya dengan mencuri tambahan gol. Persija berhasil menambah keunggulan lewat serangan balik yang dilakukan Rudi Setianto dan memberikan assist kepada Bambang Pamungkas kemudian berhasil menyarangkan bola ke gawang PSPS, lewat tendangan kerasnya. Skor berubah menjadi 0-2 untuk keunggulan Persija. Menanggapi kekalahan tersebut, Pelatih PSPS Pekanbaru Mundari Karya mengaku "dewi fortuna" belum berada dipihaknya. "Kami belum beruntung," ujarnya dengan singkat sembari ia meninggalkan Stadion Sport Center Kuansing. Sumber : www.bolaindo.com Selengkapnya...

  © Blogger template Brooklyn by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP