Jumat, 07 Januari 2011

Nuansa Emosi Musafri


Bentrok menghadapi Persija Jakarta Minggu (9/1) lusa bakal menghadirkan nuansa sarat emosi bagi T.A Musafri. Bagaimana tidak, penggawa Singo Edan bernomor punggung 29 itu merupakan eks pilar Macan Kemayoran (julukan Persija) musim lalu. Masih membekas memori manis kala membela tim kebanggaan warga ibukota di benak penyerang berusia 28 tahun itu.

Namun itu bukan halangan bagi Musafri untuk bertekad mengalahkan bekas klubnya. Sebagai pemain professional, dia paham tuntutan untuk memberikan yang terbaik bagi tim yang dibelanya. Sebagai pilar Arema musim ini, dia ingin menampilkan permainan terbaik demi kejayaan klub berlogo kepala singa.

Bagi mantan pemain Persiba Balikpapan itu, yang dipikirkannya saat ini adalah mengantar timnya meraih kemenangan, tak peduli bermain di manapun.

“Yang pasti, kita mau cari poin untuk terus mengejar posisi puncak klasemen. Kita harus kejar Persipura dan perlebar jarak dengan tim lain. Jadi siapapun lawannya, saya harus antar Arema meraih kemenangan dulu,” ungkap suami Anita itu kepada Malang Post.

Selama ini, pemain kelahiran Ternate ini memang belum mendapat kepercayaan penuh dari pelatih Miroslav Janu. Dalam memperebutkan posisi starter, Musafri kerap kalah bersaing dengan M Ridhuan atau pun M Fachrudin yang berposisi sebagai penyerang sayap. Namun, bapak dua anak ini tak lantas putus asa.

“Saya belum tahu bakal diturunkan atau tidak lawan Persija nanti. Selama ini mungkin saya belum dipercaya penuh. Pelatih punya kebijakan tersendiri. Saya selalu siap dimainkan kapan pun,” ujarnya mantap.

Kini kesempatan emas datang. Musafri berpeluang menjadi starter saat Arema menantang Persija di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan Minggu malam. Menyusul cedera yang diderita Yongki Aribowo dan dipanggilnya Dendi Santoso mengikuti seleksi timnas U-23, membuat opsi lini depan berkurang. Musafri berkesempatan menunjukkan kualitasnya sebagai striker yang masih tajam andai benar-benar diturunkan pelatih.

Meski begitu, eks pilar PSS Sleman itu tak mau berandai-andai. “Bagi saya, yang penting usaha maksimal. Kalau diberi kesempatan bermain, saya akan bantu tim meraih kemenangan. Saya akan tunjukkan permainan terbaik. Alhamdulilah kalau bisa cetak gol juga,” tutur pemain yang mengawali karier professional di Persiba Bantul pada 2002 silam.

Sejauh ini, sumbangsih Musafri bagi tim memang belum banyak. Minim kesempatan tampil membuat ayah dari Kayla dan Gianina ini belum kunjung mencetak gol perdana di ISL musim ini.

“Kalau bisa cetak gol, akan saya persembahkan buat masyarakat Malang, khususnya Aremania dan fans. Karena saya belum memberi banyak buat Aremania. Saya juga ingin kasih gol untuk keluarga saya,” terang mantan andalan Persiter Ternate ini.

Datang sebagai pemain kubu rival dan bakal bermain di hadapan ribuan suporter The Jakmania yang pernah memujanya, jelas membawa beban tersendiri bagi seorang pemain sepakbola. Namun hal itu tidak dianggap sebagai hal yang perlu ditakuti oleh Musafri.

“Hal-hal seperti itu sudah biasa bagi saya. Pengalaman bermain di banyak klub membuat saya lebih kuat mengatasi tekanan suporter. Bahkan teror suporter lawan sepertinya sudah menjadi bagian dari sepakbola,” jawabnya menanggapi.


Sumber :www.bolaindo.com

0 komentar:

  © Blogger template Brooklyn by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP